Senin, 31 Januari 2011

metodologi al-quran


Istilah "Metodologi" adalah berasal dari perkataan "method" yg arti'y "special form of  idea" = bentuk berfikir atau dikatakan " prosedure of  form" = cara terbentuk'y model berfikir, dan perkataan "logi" adalah berasal dari "logika" = teori / Ilmu. Jd "Metodologi" = Teori bentuk berfikir. Dlm hal ini istilah metode hanya dipinjam istilah'y saja untuk menterjemahkan istilah "NUR".


"Metodologi AQ" = jumlah ayat AQ yg membicarakan bentuk berfikir AQ.
QS.Baqarah : 17 menjelaskan "metodologi AQ" dmk :
"Perumpamaan'y mrk yg dmk adalah ibarat mrk yg menyalakan api unggun di mlm hari. Maka manakala api telah menyinari setiap apa disekeliling'y, ALLAH sepertihal'y memadamkan sinar terang, begitu menghapuskan Nur msr-NYA thd mrk yg tenggelam dgn angan2 subyektifisme'y, dan DIA menjerumuskan'y dlm pilihan dz mssy shg mrk tdk lagi berpandangan Nur msr dlm kehidupan".

Berdasar penjelasan ayat diatas, untuk mudah'y kita gbrkan dlm bentuk sket berikut ini :
"Naaran" sebagai perlambang dari ALLAH ( A ) adalah "Ar rahman" yg telah mengajarkan Ilmu-NYA yakni AQ msr. "Hum" perlambang dari mns yg menanggapi AQ msr shg dia ibarat mendpt pantulan terang dari
"Naaran" shg dia memperoleh "bentuk berfikir" thd "maa haulahu" (perlambang kenyataan alam). Maka berdasar "Naaran" yg memancarkan sinar terang kearah "Hum" dan "Maa haulahu", seyogya'ylah "Hum" (mns) sudut memandang/bentuk berfikir'y adalah dmk
( A --- B --- C ). Namun oleh karena mrk tdk mau dgn yg dmk maka mrk mjd berada pada sudut D, yaitu berada pd bayangan gelap, shg sudut memandang/bentuk berfikir'y adalah berdasar "amaniya" = angan2/kenangan/kira2 menurut apa yg telah pernah dirasai yg mrk namakan "idea".


QS.Yunus (10) ayat : 5 menegaskan Metodologi AQ dgn ungkapan dmk :
"DIA ( ALLAH ) yg, sepertihal'y DIA membikin matahari memancarkan sinar terang dan rembulan ialah pemantul sinar, yakni DIA memastikan yg dmk mjd berbagai posisi guna memberikan satu ilmu kalenderisasi dan matematika, dimana ALLAH tdk menciptakan yg dmk kecuali mjd obyektif ILMI-ah, begitu menurunkan AQ msr ini ( Nur msr ialah pemantul kehidupan terang benderang dan dz mssy ialah pemantul kehidupan saling acak2an ) guna mengklassifikasikan pembuktian2 ILMI-ah bagi golongan mns yg mau memiliki ILMU agung".


Berdasar ayat diatas dlm hubungan dgn QS.Nur (24) ayat : 35 dpt kita gbrkan dlm sket sbb :


Dari "as syamsu" (A) memancar sinar ("diyaa-an") ke arah "Al-qamar" (B) yg memantulkan sinar pantulan ("nuuran") kearah "al-ard". Sinar pantulan yg dmk dinamakan sinar pantulan terang ("nuurun 'ala") dan dibalik permukaan terang membentuk permukaan gelap dinamakan bayangan gelap ("nuurin").
Samahal'y dgn sket QS.Baqarah : 17, QS.Yunus : 5 dan QS.Nur : 35 menegaskan Metode AQ = Bentuk berfikir AQ = Sudut memandang AQ ialah pantulan dari ALLAH thd kenyataan yg tergantung kpd ALLAH. Adalah satu yg bersudut dua, yaitu bagian yg bersudut pantulan dari ALLAH msr thd kenyataan yg tergantung kpd ALLAH selanjut'y kita sebut Nur msr saja, sedangkan yg bersudut pantulan dari ALLAH mssy ( jin dan mns yg tdk mau msr ) selanjut'y kita istilahkan mjd dz mssy ( laknatullah ).


Arti'y membaca ayat manapun dlm AQmsr ini, maka pengertian'y hrs bersudut dmk shg mjd bacaan yg metodis ILMI-ah. Dan selain yg dmk mjd tdk menentu bahkan arti'y akan hanyut dilambung subyektifisme (ra'yu) belaka.


Selanjut'y metode AQ terbagi dua, yaitu klassifikasi dan spessialisasi mjd al-fatihah = pandangan umum, dan klassifikasi dan spesialisasi mjd sudut memandang satu persatu = induktif = Quranul 'Adhim ( surat-surat panjang dan surat2 pendek ) didlm keseluruhan.
QS.Hijir (15) ayat : 85-87 menegaskan dmk :
"Dan tidaklah KAMI, spt mencipta angkasa dan bumi ini, kecuali begitu dgn AQ secara obyektif msr ini untuk model diantara kedua'y ( yaitu budaya ), dan sesungguh'y sa'ah ( satu manajemen ) adalah benar2 untuk pelaksanaan'y pasti tiba, maka dgn pilihan Nur msr ini berlapang dadalah anda dgn satu keluasan hati yg se-indah2'y !".

"Sesungguh'y pembimbing anda, DIA ( ALLAH ), dgn AQ msr ini, adalah benar2 pencipta lagi pembina satu pandangan ILMI-ah tiada tanding".

"Yaitu sungguh benar2lah KAMI ( ALLAH )telah mengujudkan satu ILMU msr anda ini ( muhammad saw ) mjd klassifikasi si-tujuh-ayat satu pandangan umum ( al-fatihah ) dan Quranul 'Adhim penjelasan satu persatu tiada tanding ( surat2 panjang dan surat2 pendek ).

Terjemahan mjd dmk ialah dihubungkan dgn hadist yg menegaskan dmk :
 Singkat'y metode AQ mjd pandangan umum ( Al-fatihah ) = metode deduktif
dan pandangan satu persatu ( Quranul 'Adhim ) = metode induktif
untuk mudah'y kita sket sbb :
 Sebenar'y AQ satu metode, terutama klassifikasi dan spesialisasi mjd al-fatihah ( pandangan umum ) dan Quranul "Adhim ( sudut pandangan satu persatu ), adalah berhubungan rapat dgn persoalan nilai ILMU yg kedua yakni sistimatika AQ. Arti'y bahwa pengertian metode dgn persoalan deduktif dan induktif secara lebih mendalam terjalin didlm persoalan sistimatika AQ.

2 komentar:

  1. Ass. Gimana nih ada acara ngaji dimana ? bisa ikut gabung ? saya orang karawang

    BalasHapus
  2. Bila ada waktu bisa baca tulisan di blog saya : polaruangalquran.blogspot.com , disana terdapat tulisan berjudul manhaj al bait al atiq yang mencoba membuka rahasia Al Qur'an melalui pola geometri Ka'bah, yang Insya Allah ada kaitannya dengan tulisan di atas

    BalasHapus

mohon ma'af sebelumnya kalau ada kekurangan,
silahkan berkomentar,