Senin, 31 Januari 2011

analitika al-quran


Istilah "Analitika" berasal dari bhs inggris "Analyse" yg arti'y "memisah-misahkan". Namun dikalangan ilmu pengetahuan barat dikenal istilah "analitik" dlm arti "experiment" atau "riset" atau "praktikum", dsb, yg arti'y adalah "penjajagan thd kenyataan", kmd ditambah dgn perkataan "ka" = "logika" = "teori", mjd Analitika = teori analitik.


Analitik AQ ialah klassifikasi dan spesialisasi ayat2 AQ mjd ikatan kelompok gagasan dan ikatan kelompok pembuktian ms rasul2. Sehingga dilihat dari sudut analitik maka seluruh ayat AQ dibagi mjd ikatan kelompok ayat2 gagasan dan ikatan kelompok ayat2 pembuktian.
Sebalik'y Analitika AQ adalah klassifikasi dan spesialisasi ayat2 AQ yg menjelaskan teori analitik AQ.
a.l. QS.Az zumar (39) ayat : 69-70 membuktikan dmk :
"Dan sepertihal'y kehidupan bumi ( organis-biologis ) begitu kebudayaan berkembang menurut satu pantulan ILMU pembimbing'y yaitu dinukilkan satu ajaran mjd satu kitab msr yakni dijajaki satu ILMU sbg satu gagasan mjd pembuktian menurut kenyataan hidup para nabi2 dan para pendukung'y yaitu dipastikan diantara mrk yg hidup dmk mjd satu kenyataan yg obyektif ILMI-ah dimana mrk yg hidup dmk tdk mau diperlakukan dgn pilihan dz mssy".

"Yaitu menurut satu alternatif setiap pribadi disudahi kedlm satu kesudahan hidup menurut apa yg dia melakukan'y dan DIA, ALLAH, dgn AQ msr ini adalah pembina kehidupan lebih ILMI-ah dgn mana mrk, menurut pilihan masing2, membangun kehidupan apapun".


Istilah analitik yg kita pergunakan  disini adalah sbg terjemahan dari "Takwil" atau "ayatun", dlm hubungan dgn hadist yg menjelaskan dmk :

"Bahwa sesungguh'y hadis yg lebih shahih adalah ajaran ALLAH yg telah dibukukan kedlm satu kitab msr-NYA dimana se-indah indah petunjuk kehidupan adalah kehidupan muhammad rasulullah. Sebalik'y urusan hidup yg paling jahat adalah pemutar balikan'y, maka setiap pemutar balikan adalah bid'ah, yaitu setiap bid'ah adalah dz mssy, yakni setiap pilihan dz mssy mengujudkan kehidupan jahanam yg bagaikan si jago merah membakar musnah dmk getir".


Dengan penjelasan hadis diatas lebih jelas bahwa AQ sbg gagasan dipraktekan oleh para nabi mjd sunnah rasul mjd pembuktian'y, sehingga dilihat dari sudut hadis ( sbg pembuktian gagasan ) maka shahih tidak'y sebuah hadis harus dikembalikan kpd AQ sbg gagasan'y, bukan diukur oleh ukuran yg ditentukan oleh manusia.
Lebih jauh Analitika sbg nilai ILMU yg ketiga diperinci mjd : aayatun, takwil, cara kerja analitik

2 komentar:

mohon ma'af sebelumnya kalau ada kekurangan,
silahkan berkomentar,