sekali lagi Sang Pengantar mohon ma'af sebesar-besarnya kepada Para Generasi Bangsa Indonesia Ku Tercinta, ini hanya sekedar analisis Tragedi Dibalik Futurnya Para Calon Pendukung Siduasatu, Sepertihalnya apa yang dialami Peter Parker dalam film spiderman 2 ????? saya bertanya kepada diri saya sendiri, kenapa?kok bisa-bisanya ya, pahlawan sehebat/sekaliber spiderman sampai berpikir untuk mundur dari tugasnya sebagai pembasmi kejahatan? Faktor apa sih yang menyebabkan dirinya menjadi demikian? –yang dalam istilah para da’i dikenal sebagai – futur? Pertanyaan seperti itulah yang terlintas dalam benak saya jika mengingat film spiderman 2.
Lantas apa hubungannya dengan tragedi Futurnya Para calon pendukung siduasatu dalam kondisi Real sekarang ini?
inilah analisis Sang Pengantar :
- Tuntutan medan perjuangan yang semakin berat.
Ini alamiah, Natural sebagai tuntutan skenario dalam satu alternatif Hidup atas satu pilihan
ILMU SANG PENCIPTA, semakin banyak episode yang dialami oleh para calon pendukung siduasatu, maka musuh yang dihadapi akan semakin berat. Tetapi cobalah tengok sejenak dalam film-film para superhero-superhero,kenapa hal ini tidak menjadikan mereka ‘futur’?. Bahkan bila menengok contoh jagoan saiya di Dragon Ball, maka setiap mereka dalam kondisi yang hampir mencapai titik kematian, maka kemampuan mereka akan bertambah berlipat-lipat. Sehingga beratnya medan seharusnya tak menjadi alasan buat Para calon Pendukung siduasatu untuk mundur.
Para calon Pendukung siduasatu, sebagaimana para superhero juga tak sepantasnya mengeluh dengan kondisi medan tempur yang semakin berat. Ini adalah sesuatu yang natural dan sudah tuntutan skenario. Tak pantas dipersoalkan. Apakah kita akan selalu mempersoalkan medan tempur yang semakin berat dan akan lebih hebat lagi beratnya ???
Sampai kapan kita mengeluh tentang beratnya Hidup atas satu pilihan ILMU ?
Tidakkah kita malu terhadap diri kita sendiri dikala kita menyaksikan film-film superhero yang tak kenal lelah dan pantang menyerah...???!!
- Manajemen kerja yang buruk
Para calon pendukung siduasatu ibarat memakai kostum tidak melebihi 50% dari waktu hidupnya.
Jika para pendukung siduasatu bisa memanajemen waktu dengan baik dan menentukan skala prioritas maka tentunya semuanya akan berjalan sukses. Para calon pendukung siduasatu seharusnya sempat-sempat saja belajar saat tidak ada kegiatan. Para calon pendukung siduasatu seharusnya juga memilih bentuk pekerjaan yang tidak terlalu mengikat dia. Para calon pendukung siduasatu harus berani memutuskan berhenti menjadi Calo yang hanya sekedar berteriak-teriak mengajak untuk memilih satu alternatif Hidup sementara dia sendiri tidak mau ada didalamnya, atau hanya sekedar menjadi pengantar (red. seperti apa yang dilakukan sang pengantar...Hhhmmmm ). Jangan masalah finansial dijadikan alasan, masalah pekerjaan dijadikan hambatan...!!! masalah cinta kepada istri/suami/anak/saudara ataupun kekasih dijadikan senjata, kasihan dijadikan perisai......!!!!, untuk mengumandangkan dan meralisasakan siduasatu sebagai pilihan hidup. seharusnya sejak awal Para calon pendukung siduasatu mengkomunikasikan/mengkondisikan keadaannya kepada semua aspek-aspek yang berkaitan dengan seluruh gerak hidupnya terutama keluarganya. Tak perlu ada rahasia-rahasiaan, sehingga mereka bisa saling memahami kondisi masing-masing.
Jadi jikalaulah ada diantara Para calon pendukung siduasatu, mengalami kehidupan gagal (red.seperti sang pengantar...hehehe), mengalami kehidupan yang tidak karuan mengalami gundah gulana, kuliah yang nggak lulus-lulus, bisnis yang kacau, rumah tangga yang berantakan… Para calon pendukung siduasatu yang futur tak pantas menyalahkan dakwah siduasatu. Tak ada masalah dengan dakwah siduasatu. Masalahnya adalah kemampuan dalam memanajemen diri saja.
- Para calon pendukung siduasatu tidak Halaqah
Bagi Para calon pendukung siduasatu, keberadaan halaqah adalah sesuatu yang teramat vital. Keberadaan musyrif atau murabbi sangat penting sebagai tempat bersandar dan berkeluh kesah. Medan juang terlalu berat. Maka perhalaqahan lah kunci sukses Para calon pendukung siduasatu bisa tetap bertahan dalam medan seberat apapun.
- Para calon pendukung siduasatu merasa cukup dengan kemampuannya yang itu-itu saja
Sepertihalnya spiderman tak ada yang salah sebenarnya bila jagoan/superhero seperti Spiderman mengadopsi jenis kekuatan yang dimiliki oleh superhero yang lain Jadi bisa saja Spiderman mempelajari teknik terbangnya Superman, sehingga dia tidak tergantung dengan jaring laba-labanya untuk bergerak dari satu gedung ke gedung lain. Dia juga bisa belajar jurus tendangan tanpa bayangan nya Jet Lee, atau menggunakan robot-robot raksasa seperti yang dimiliki Power Rangers, dan masih banyak jagoan/superhero-superhero yang lain yang memiliki berbagai jenis kemampuan yang luar biasa untun diadopsi.
Begitu juga halnya Para calon pendukung siduasatu. Dia tak boleh merasa cukup ilmu. Para calon pendukung siduasatu harus senantiasa mengupgrade dirinya dengan berbagai cara. Belajar bahasa, i'rab, tafsir, sirah, hadits, retorika, analisa perkembangan situasi kondisi yang terjadi dan lain-lainnya.
Para calon pendukung siduasatu harusnya menyadari kekurangan dan kelebihan diri masing-masing pribadi, jangan sampai ada yang kekurangan materi harus selalu di samakan dengan yang kelebihan materi untuk berlatih "fimaaqatis stamaa'i al-usru" , yang kelebihan materi jangan merasa iri jika ada yang kurang mampu dan belum mau berlatih ke arah yang demikian ( jangan berfikir " Gue lagi gue lagi, lama-lama bisa bangkrut nih gue"), jangan selalu mengambil kesimpulan/berfikir menyimpang bila ada satu argumentasi yang tidak sama dengan apa yang disampaikan para senior dan atau penyampai, lebih bijak setiap perbedaan argumentasi dikembalikan/diakurkan dengan satu pedoman hidup yang benar-benar ILMI-ah dan tiada ragu padanya yakni al-quran menurut praktis sunnah rasul.
- Kwalitas nafssiyah Para calon pendukung siduasatu buruk
Para calon pendukung siduasatu yang futur berawal dari kualitas nafsiyyah yang buruk. Sesungguhnya kedekatan kita kepada Sang Pencipta adalah penentu utama keberhasilan perjuangan kita. Sehebat apapun ikhtiar kita kalau Sang Pencipta tidak mengizinkan ya mana mungkin hasilnya sesuai keinginan.
- Para calon pendukung siduasatu tidak bersatu padu bahu membahu saling membantu
Para calon pendukung siduasatu juga akan mengalami masa tua, dan tentunya perlu kader regenerasi. Jadi Para calon pendukung siduasatu harus segera mencari Generasi Para calon pendukung siduasatu. Para calon pendukung siduasatu tidak boleh sok, ingin hanya dia yang menjadi tahu akan nilai-nilai hidup dari ajaran Sang Pencipta. Dia harus rela berbagi dan melakukan kaderisasi. Ini untuk efektivitas dan kontinuitas perjuangan juga.
Aktivis Para calon pendukung siduasatu tidak boleh seperti spiderman yang bekerja sendirian dalam membasmi kejahatan. Seorang calon pendukung siduasatu tidak bisa bekerja sendiri. Dia mutlak memerlukan tim dalam aktivitas perjuangannya. Sehingga perjuangan tidak menjadi terlampau berat, dan ada tim yang siap menyokong kita untuk bangkit lagi ketika kondisi kita sedang futur.
- Belum/tidak Terjalinnya komunikasi/kerjasama yang baik antar kelompok diskusi dan atau Para calon pendukung siduasatu
Mereka bergerak sendiri-sendiri, saling mementingkan kelompok diskusinya masing-masing, bahkan didalam kelompok diskusi itu sendiripun masing-masing anggota diskusinya, kelihatan bersatu pada saat diskusi saja, akan tetapi setelah selesai diskusi masing-masing saling mementingkan dirinya sendiri.
Sehingga ketika ada satu yang sedang mengalami masalah, tidak ada yang membantu, minimal memikirkan bagaimana membantu menyelesaikan masalah. Apalagi ketika teknologi informasi sudah demikian maju seperti sekarang, seharusnya ini semakin mempermudah kinerja dari Para calon pendukung siduasatu. Tapi kenyataannya mereka tetap tidak terkordinir. Sepertihalnya Superman tak mau tahu urusannya Batman, Power Rangers tak peduli dengan kesulitan Spiderman, Gatotkaca tak mengindahkan permasalahan-permasalahan yang dialami kura-kura ninja dan Ksatria Baja Hitam. Nah, seharusnya sudah saatnya Para calon pendukung siduasatu untuk bersatu.
Para senior/tetua harus segera sadar diri, harus bisa mempelopori kongres para calon pendukung siduasatu untuk membentuk semacam Forum Komunikasi Para calon pendukung siduasatu. Kepanitiannya bisa saja diserahkan kepada Para calon pendukung siduasatu junior yang masih fresh.
Janganlah para senior/tetua dengan subyektifismenya yang tinggi mengombang-ambing setiap informasi ILMU kepada Generasi penerus calon pendukung siduasatu,
Tidak sadarkah kalian...wahai para senior/tetua yang terhormat, kalin sudah membawa masing-masing yang mengikuti kalian yang tanpa dia sendiri sadari ke arah satu kondisi buah simalakama...!!!!
- Para calon pendukung siduasatu seperti buih dilautan, kelihatannya bersatu padahal cerai berai
- Para Calon Pendukung Siduasatu Bagaikan Singa-Singa yang meng-embeeee......
Tunggu saja kisah selanjutnya dari Sang Pengantar tentang :
Singa-Singa yang meng-embeeee......
Kiranya cukup sekian dulu analisis dari Sang Pengantar kalau kebanyakan analisis bisa-bisa Sang Pengantar malah kesasar.....hehehehe
Sang pengantar menyadari kekeliruan diri sebagai manusia yang tak tahu diri, dan tidak mengelak jika ada kelompok/pribadi yang mencap sebagai ranting patah karena sang pengantar mengakui diri sebagai generasi yang gagal, akan tetapi sang pengantar tahu diri untuk tidak saling benci, hatta kepada seorang yahudi sekalipun, sampai tetesan darah penghabisan Sang pengantar akan selalu siap mengantar para generasi bangsa indonesia tercinta, walau harus bersimbah darah demi terwujudnya kehidupan siduasatu.
Mohon ma'af sekiranya jika ada kata-kata yang kurang berkenan,
tiada maksud lain dari sang pengantar kecuali hanya mencurahkan unek-unek isi hati.
“kebatilan yang terorganisir akan mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir”.
Jadi dengan alasan apalagi, wahai kalian para calon pendukung siduasatu memilih untuk mengumandangkan Dakwah siduasatu sendiri-sendiri?.
Semoga kita semua dapat terhantar kedalam satu kehidupan siduasatu.
Assalamualaikum.
BalasHapusSebuah perdebatan pernah terjadi tentang kondisi ini dikalangan pendukung QMSR, memang kondisi ii tercipta karena "ada sesuatu yang tertinggal" dalam kajian.
jika pada tahapan sami'na pada zaman Rasul ada Abu bakar yng mampu menggangkat Bilal dan membinanya dengan baik,Saat ini kondisi itu tak tercipta. Para pendukung QMSR merasa "senang" jika temannya tidak datang dalam forum kajian, mereka tidak peduli akan kondisi saudaranaya, tak berlebihan jika saya sebut "egois". ada sesuatu yang perlu kita telaah lebih dalam dan objektif untuk menemukan sesuatu "yang tertinggal" tersebut.
Inna lillahi wa inna ilayhi rajiun,bertitik tolaklah dengan ILMU,karena kemenangan Hanya dengan ILMU,termasuk melawan DIRI sendiri.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmungkin lebih tepatnya kita yg terlalu ata'murunannasa bil birri watansauna anfusahum,afala ta'qiluun...
BalasHapusitulah perlunya halaqah untuk berdiskusi dan saling menginatkan, tawwa show bil haq, tawwa sow bil sobr, udah kelamaan gak ratil, dibekukan...
BalasHapusBelum paham sepenuhnya..
BalasHapusSetuju..
BalasHapusINI MENYANGKUT WILAYAH QADHA DAN QADAR........
BalasHapustugas alquran adalah membayan artinya menggambarkan kenyataan, patut disayangkan masih menggunakan kemampuan tokoh fiktif yang nota bene tidak ada dalam pentas kehidupan ini,walau untuk membangkitkan semangat, apa tidak ada tokoh objektif seperti para nabi atau pendukungnya seperti kemampuan para sahabat? Gunakan nilai-nilai analitis.....
BalasHapuslebih patut di sayangkan lagi yg buat tulisan ini adalah tokoh fiktif yg dalam kenyataan'y ia tak lagi aktif bergerak dalam dakwah siduasatu....???!!!!
HapusSeluruh Mujahidin Pencinta Perdamaian ..
HapusInilah drama “Perdamaian” .
Napas Jibril, gelora hati al-Mustafa
Sinar yang memecahkan kegelapan
Terompet untuk menenteramkan huru-hara
Nur bagi ‘Siratal Mustaqim’
Pembangkit Timur dan Barat
Irama kalbu, senandung hidup setiap Muslim
Hendak kupentaskan di panggung kehidupan
Di padang kersang di tanah lempung ini
Di tengah-tengah pekik-sorai kehidupan
Di seantero permukaan bumi ini
Di wadi-wadi kehidupan Nasional
Di dalam pesta di belakang Tirai Besi
Di dalam Majlis di Benteng Dunia Merdeka
Persaksikanlah dan lihat nanti ...
Satu abad yang lain, abad yang belum bernama
Sifat kehidupan penaka famili
Tiada tempat dengki dan tamak
Tasiknya rimbun ngarainya rindang
Tiada insan mati tak punya
Satu “Kehidupan seperti organisme”
Ikutilah Kekasih, Mujahidun ...
Siapkan diri bagaikan Mustafa
Di semua babak atau adegan
Sebagai Penyanyi, Penari, Pelaku, dan Sutradara
Dan ... bila ‘ku gagal, jatuh terlintang
Ataupun hilang tak tentu rimba
Majulah ke depan, lanjutkan ‘Drama’ ini...
FAHAMI INI.... JADI JANGAN JADI ANALIS SEGALA... BIARLAH ALLAH DENGAN PENURUNAN AQ MSR-NYA MENGGULIR RUANG DAN WAKTU.. TAPI... SEMAU MU SAJALAH... SEMUA BUKU DIMATA MU TOKH SAMA SAJA.. FIKSI & FIKTIF.. KAU MABUK SOBAT.. OLEH ISTILAH KAMU SENDIRI.... COBA SEMUA ISTILAH ITU KAMU DUDUKAN DALAM PARADIGMA AQ MSR .. AKU RASA KAMU AKAN MERASA MALU ATAS SEGALA KELAKUAANMU ITU ..CUMA DENGAN JALAN SEPERTI ITU BENTUK KESADARANMU AKAN BERJALAN NORMAL... .. SELAMAT MENCOBA
OM.. KENAPA KEBAKARAN JENGGOT... MALU TUH NULIS BALASAN KAYAK GITU... OM MASIH TER REGISTER YA SEBAGAI PESERTA AKTIF.... ADA DI KOTA MANA... KALIMANTAN..? IRIAN..? RIAU...ATAU NONGKRONG DI JAWA DENGAN SEGENAP KETAKUTAN KARENA GAK BECUS HIDUP.... JANGAN KHAWATIR DI IRIAN JUGA SINYAL ADA KOQ.. BISA NGURUS BLOG DARI SONO... MUDAH2AN TRANSTV MUTAR ULANG LAGI FILM SPIDER MAN NYA..
BalasHapussiapapun penulis/yg punya blog ini....!!!
BalasHapusanda cocok jadi sekertaris iblis,karena anda mampu membangun arena tempur orang2 ngawur.....!!!
Jangan nodai ilmu Allah dengan subyektifisme anda.Pelajari dan kuasai ilmu yang telah sang pengantar AQMSR berikan agar kita semua siap menghadapi pentas dzulumat hari ini dan kelak dikemudian hari.
BalasHapusKalau otak2 pendukung masih campur taik dan memeliharanya, jangan harap Al-Quran bisa tegak di bumi Indonesia ini kecuali mimpi di siang bolong.
BalasHapuskomentar yg membangun itu perlu, JANGAN MEMANFAATKAN KESALAHAN dari masing2 ashirah, kita semua BELUM BENAR masih dalam tahap study, "Usjudu" lah seperti halnya para malaikat dan JANGAN seperti IBLIS "ana khay'ru min hu" yg selalu membanggakan diri dengan berdalilkan AMSR padahal dicampur aduk dengan subyektifismenya.. Meragap diri, saling menyanjung itu yg seharusnya kita jaga.. agar tegaknya sebuah ilmu tidak dicampur aduk dengan subyektifisme, semoga hidup saling berhambur kasih sayang, saling menyanjung melebur dalam diri kita pribadi !!
BalasHapusSadar ataupun tidak,kalian semua adalah pelaku sejarah yang diberi kesempatan untuk menjadi pendukung dalam rangka menyongsong tegaknya Arasy kedelapan.
BalasHapusLINE DAKWAH UDAH JELAS ANDIR ASYRA..........
BalasHapusYANG MENGATAKAN ANA KHAIRUMUNHU UDAH JELAS ........
JIHAD AKBAR ADALAH MELAWAN ANFUS.....
ATTAUBAH 111 UDAH JELAS
MARI SAMA -SAMA RATIL AMSR DENGAN JIHAD AKBAR UNTUK MENYONGSONG TEGAKNYA ARASY KE 8
Dinda(Study Aqmsr) dimanakah kau berada?
BalasHapusKawan ni bukan komentar ad yg pny chanel study AMSR untuk wilayah banjarmasin kalsel ga,,,klw ad tlng hubungi pin bb sy yach..7f9c034c maksih assalammualaikum...
BalasHapusPokok-pokok Mencapai IMAN satu-satunya Jalan Keluar...,Perlakukan SHALAT untuk mendapatkan-NYA,walau DIRI masih menuntut meng-Orbitnya..
BalasHapusmau tau nggak kebiasaan org/manusia. dan khususnya org medan, medan yg bukan nota bene org tapanuli..akan tetapi keseluruhan..jika ada istilah unt org medan " pantang tak top", sebenarnya bermula dr sini jika tidak salah sich...ngonrol ama medan mania..sy berani pastikan kalau mereka jg tau,,walau ngobrol apapun materinya...dibalik obrolan baik ilmiah ataupun sigumarapus...medan mania akan lues dan nyaman di ajak diskusi...sehebat apapun ini dibalik diskusi yg kemudian diserapnya...ini akan di jadikan senjata unt unt diskusi dgn yg lain...biar seolah olah paham dan hebat unt bidang apapun..walau polanya jiplak, nyontek, dan nambahin bumbu2 materi dr diskusi2 dgn org pintar atau sigumarapus...jika mengacu ke sikap dan pandangan hidup unt segala aspek penguasaan ilmu baik benar2 mengkaji dan pasang telinga alias dpt ilmu dr ndengerin...sudahkah kita mengaplikasikan Ilmu yg kita punya...atau cerita di balik org medan ini...sebenarnya sudah mendarah daging didalam gerak kita...belajar tetap belajar, penguasaan materi di bawah rattil dan sholat tahajud...justru hanya jadi bekal kedalam debat kusir unt nafsu belaka...supaya di pandang hebat,,krn mampu membahas materi..."oalah..pantang tal top memang Penyakit"
BalasHapusdisini ada TB tidak ?
BalasHapus